News, Malangkota.go.id – Jalan-jalan ke kota Malang tidak terasa lengkap jika belum mampir ke Kampung Wisata Keramik Dinoyo.
Kampung Wisata yang tidak perlu menguras kantong jika ingin mengunjunginya, karena wisatawan tidak akan dikenakan biaya tiket masuk. Menarik bukan?
Layaknya nama yang disandang, masyarakat di wilayah ini sebagian besar bermatapencaharian sebagai pengrajin dan penjual keramik. Sebagian besar warganya membuka home industry.
Baca juga: SEJARAH DINOYO
Tidak heran, jika sepanjang jalan di kampung ini terdapat sederetan toko yang menjajakan berbagai jenis keramik dan souvenir lain dengan harga terjangkau. Masing-masing pemilik usaha memiliki 1-5 pekerja di setiap rumah.
Adalah salah satu pekerja keramik, Bapak Suhari yang telah membaktikan diri bekerja sejak 19 tahun yang lalu. Pria dengan senyum ramah ini bisa ditemui di Jl. Mayjend Haryono Gang X1 no. 473.
Bentuk keramik yang sudah dibuatnya bervariasi. Mulai dari berbentuk kendi, vas bunga, guci, tempat tissue, cangkir dan lain-lain.
Penjualan keramik cantik dan unik tersebut dikirim ke Bali setiap minggunya.
Baca juga: Kelurahan dinoyo
“Ini yang dibuat setiap hari dibikin untuk pesanan ke Bali. Biasanya kami mengirim 1 atau 2 kali seminggu. Kalau musim hujan begini karena keringnya agak susah, jadi dikirim sekali seminggu,” aku Bapak Suhari.
Pria yang berumur 45 tahun tersebut bekerja di bagian percetakan. Sementara untuk desain\pewarnaan keramik akan diserahkan kepada pihak berikutnya.
Keramik yang dicetak per hari tidak main-main, yaitu minimal 200 hingga 300 buah dengan berbagai bentuk. Bahan baku untuk pembuatannya pun didapat dari berbagai daerah.
Sebut saja kaolin, velvet, tuseki, kuarsa dan barelle yang dikelola industri dan hampir semua diimpor dari luar daerah.
Seperti kaolin didatangkan dari Bangka Belitung, barelle dari Kalimantan, velvet dari Purbalingga dan kuarsa dari Sumatera sementara tuseki diproduksi di Malang.
Pria asli Malang Selatan tersebut memutuskan untuk membeli rumah di daerah Tasik Madu bertahun-tahun lalu agar dekat dengan tempat kerjanya.
Bersama istri dan anaknya, mereka bekerja sebagai pengrajin keramik.
“Kami sekeluarga bekerja. Anak saya juga kerja di sini dan istri saya menjaga toko,” katanya sambil menunjuk toko keramik tempat kerja sang istri yang tidak jauh dari tempat kerjanya.
Buat Anda yang membutuhkan rekomendasi untuk pembuatan souvenir lucu dengan harga miring, bisa mendapatkannya dengan mudah di Kampung Wisata Keramik Dinoyo ini.
Masyarakat yang sudah terbiasa menyambut tamu dari dalam dan luar negeri, akan menyambut dengan hangat.
Biasanya, mereka akan siap berbagi cerita sambil mengeringkan keramik atau kegiatan alami lainnya yang mungkin tidak Anda dapatkan di tempat lain.
Anda bisa mendapat informasi seru dan menarik dari kampung tersebut.
Mulai dari tanah liat yang mampu membanjiri pasar luar daerah, souvenir yang dipesan ratusan hingga ribuan untuk acara pernikahan atau cerita horor soal pabrik yang sudah berdiri sejak tahun 1965 dan tidak beroperasi dengan baik sejak 12 tahun lalu dan sensasi-sensasi lain yang tidak boleh Anda lewatkan ketika berkunjung ke kampung ini.
Anda bisa melihat postingan kami yang lain di Fanpage FB:Kampung Wisata Keramik, Instagram: Wisata Kampung Keramik
Kami menunggu dengan hati terbuka untuk kehadiran Anda bersama keluarga, sahabat dan pasangan!
*Pewarta: Tini Pasrin
Publisher: Tini Pasrin