SDIT Alam Al Uswah Bangil Adakan Outing class di Kampung Wisata Keramik

SDIT Alam Al Uswah Bangil Adakan Outing class di Kampung Wisata Keramik

Malang, – Pendidikan tidaklah selalu dilakukan di dalam ruang kelas. SDIT Alam Al Uswah Bangil salah satunya, kali ini mereka melakukan outing class yang beranggotakan siswa kelas 4. Rabu, (19/2).

Hal ini dilakukan dalam rangka mengenalkan keanekaragamaan di Indonesia. Kampung Wisata Keramik Dinoyo menjadi pilihan favorit berawal dari ulasan menarik di google.

Baca juga: KelDinoyo Adakan Pelantikan Pengurus Kampung KB dan sosialisasi Sensus penduduk

Nilai-nilai yang bisa diambil seperti melestarikan kearifan lokal, mengenalkan potensi istimewa di Jawa Timur hingga proses belajar yang menarik menjadi poin penting sehingga akhirnya SDI Tialam Al Uswah Bangil bisa memilih Kampung Wisata Keramik Dinoyo.

Selain itu, guru SDI Tialam Al Uswah Bangil, Suci menjelaskan bahwa kegiatan outing class yang mereka adakan tersebut sebagai persyaratan kompetensi dasar yang harus dicapai.

“Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai anak-anak adalah penerapan gaya otot. Lalu ketika kita search di google, Kampung Wisata Keramik sepertinya cocok untuk hal ini. Karena menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Anak-anak bisa tau proses pengelolaan keramik dan turut mewarnainya,” terang Suci. Baca Selengkapnya

KelDinoyo Adakan Pelantikan Pengurus Kampung KB dan sosialisasi Sensus penduduk

Kelurahan Dinoyo Adakan Pelantikan Pengurus Kampung KB dan Sosialisasi Sensus Penduduk

Malang – Kampung Keluarga Bencana (KB) mengadakan kegiatan dengan dua agenda besar di lantai 2 kantor Kelurahan Dinoyo Malang pada Sabtu, (15/20).

Agenda pertama adalah pelantikan pengurus Kampung KB ke-2 yang dikukuhkan oleh kepala Kelurahan Dinoyo Malang, Dwi Purnomo.

Baca juga: Kepala Lurah Dinoyo Gelar Rapat Evaluasi Bersama Ibu PKK

Momentum berharga tersebut juga dihadiri oleh ketua kampung KB, Wilianto yang memulai kepengurusan ketua baru sejak 1 November tiga tahun lalu.

Kampung KB selain mencanangkan program 2 anak cukup telah bergeser menjadi banyak program positif baru lainnya. Program tersebut dikenal dengan Tribina; bina lansia, bina balita dan bina remaja.

Hal ini diakui oleh ketua kampung KB, Wilianto.

Baca Selengkapnya

Kepala Lurah Dinoyo Gelar Rapat Evaluasi Bersama Ibu PKK

Kepala Lurah Dinoyo Gelar Rapat Evaluasi Bersama Ibu PKK

Malang, keldinoyo – Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.

Kegiataan para ibu PKK menekankan pada prinsip pemberdayan dan partisipasi masyarakat lewat pemberdayaan keluarga.

Baca juga: Data Diri Staf Kelurahan Dinoyo Malang

Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan.

Seperti menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur.

Juga membuat keluarga sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Tim Penggerak PKK berada di tingkat pusat sampai dengan desa/kelurahan. Di tingkat kelurahan Dinoyo Malang, ibu PKK bergerak dengan aktif.

Baca juga: Siswa SDN Bandung Rejosari II Adakan Outing Class di Kampung Keramik Dinoyo Baca Selengkapnya

Data Diri Staf Kelurahan Dinoyo Malang

Data Diri Staf Kelurahan Dinoyo Malang

Malang, keldinoyo – Kelurahan Dinoyo Malang telah menjalani tugas sepenuh hati. Melayani semua kebutuhan masyarakat mulai dari tua, muda dan anak-anak.

Baca juga: Siswa SDN Bandung Rejosari II Adakan Outing Class di Kampung Keramik Dinoyo

Semua keperluan dikerjakan dengan totalitas dan selalu memberikan yang terbaik. Hal tersebut terpancar dari sapa ramah staf pegawai Dinoyo Malang.

Penasaran kan, susunan staf Kelurahan Dinoyo siapa-siapa saja?

Baca juga: PKL Mahasiswa Meringankan Pekerjaan Di Kelurahan Dinoyo

Baca Selengkapnya

Siswa SDN Bandung Rejosari II Adakan Outing Class di Kampung Keramik Dinoyo

Siswa SDN Bandung Rejosari II Adakan Outing Class di Kampung Keramik Dinoyo

Malang, keldinoyo- Kelurahan Dinoyo Malang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat produksi keramik secara langsung pada senin, (10/2).

Kampung Wisata Keramik yang berada di kelurahan dinoyo memberikan ruang untuk siswa yang ingin belajar sekaligus melihat produk hasil kearifan lokal kampung keramik.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kampung keramik selalu menerima tamu dari sekolah dalam maupun luar negeri.

Kegiatan pada hari senin tersebut diikuti oleh 64 siswa kelas 4 SDN Bandung Rejosari Kota Malang.

Mereka diberi materi tentang bahan baku pembuatan keramik dan diberi kesempatan wewarnai keramik sesuai selera masing-masing.

Baca juga: PKL Mahasiswa Meringankan Pekerjaan Di Kelurahan Dinoyo Baca Selengkapnya

PKL Mahasiswa Meringankan Pekerjaan Di Kelurahan Dinoyo

PKL Mahasiswa Meringankan Pekerjaan Di Kelurahan Dinoyo

Malang, keldinoyo – Kelurahan Dinoyo Malang menerima berbagai mahasiswa untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di kantor maupun di lapangan tanpa persyaratan apapun. Hal tersebut diungkapan kepala lurah saat ditemui pada kamis (6/2) pagi.

PKL merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh semua mahasiswa di semester lima . Kantor kelurahan dinoyo memberikan peluang untuk semua mahasiswa yang kuliah di Malang untuk melaksanakan PKL di sana.

Baca juga: Kelurahan Dinoyo Gelar Sosialisasi Bagi Penjaga Tempat Ibadah dan Penjaga Makam

Dwi Hermawan Purnomo Lurah Dinoyo memberikan keleluasaan untuk mahasiswa agar dapat sama-sama belajar dengan santai.

“iya, kami juga tidak meminta persyaratan tertentu hanya surat dari kampus untuk memberi kejelasan dari kampus mana. Kami juga sangat terbantu dengan adanya mahasiswa yang PKL disini. karena kerjaan kami sendiri sangat banyak yang berhubungan dengan masyarakat. Sehingga selain mahasiswanya dapat ilmu, kami juga terbantu,” ungkapnya. Baca Selengkapnya

Kelurahan Dinoyo Gelar Sosialisasi Bagi Penjaga Tempat Ibadah dan Penjaga Makam

Kelurahan Dinoyo Gelar Sosialisasi Bagi Penjaga Tempat Ibadah dan Penjaga Makam

Malang- Kelurahan Dinoyo gelar sosialisasi tugas pokok bagi penjaga tempat ibadah dan penjaga makam di gedung lantai dua kantor lurah Dinoyo, Kamis (06/02).

Peserta sosialisasi yang hadir sebanyak 36 orang tersebut melakukan tanya jawab interaktif dengan narasumber setelah narasumber menyampaikan penjelasan terkait dengan penjagaan tempat ibadah dan tempat makam tersebut.

Baca juga: Dari Cangkir Sablon Hingga Souvenir Milik Pak Nono

H. Achmad Sholeh sebagai narasumber sekaligus sebagai bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Masyarakat Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Malang, mengatakan bahwa inti dari sosialisasi tersebut perlunya hiregistrasi data untuk memperoleh data yang valid.

Juga memberi pengetahuan tentang tupoksi dari setiap penjaga makam dan penjaga tempat ibadah agar lebih terarah dan sesuai tupoksinya masing-masing.

“Jadi yang pertama perlunya hiregistrasi untuk memperoleh data yang valid seperti syarat administratif jika tidak melakukan hiregistrasi dianggap mengundurkan diri. Kami juga memberi pengetahuan tentang tupoksi dari setiap penjaga makam dan penjaga tempat ibadah agar lebih terarah dan sesuai tupoksinya masing-masing sehingga hak dan kewajiban seimbang,” ujarnya.

Baca juga: Informasi Layanan Publik Kelurahan Dinoyo Malang Baca Selengkapnya

Dari Cangkir Sablon Hingga Souvenir Milik Pak Nono

Dari Cangkir Sablon Hingga Souvenir Milik Pak Nono

News, keldinoyo.malangkota.go.id – Kampung Wisata Keramik Dinoyo lebih kaya akan cerita dari yang mungkin bisa kita bayangkan sebagai sebuah kampung dengan produksi keramik home industry.

Bayangkan saja omset dari kampung keramik ini rata–rata sekitar Rp 180 juta setiap bulannnya.

Baca juga: Informasi Layanan Publik Kelurahan Dinoyo Malang

Untuk harganya sendiri kerajinan keramik ini dibandrol mulai dari harga Rp 10 ribu hingga jutaan tergantung ukuran dan motif yang terdapat dari kerajinan keramik tersebut.

Sementara itu, setiap bulannya para pengrajin disini mampu memproduksi hingga 2000 biji kerajinan keramik dengan model dan motif yang berbeda. Namun, para wisatawan yang datang kebanyakan membawa pulang kerajinan keramik berupa souvenir yang mudah dibawa dan berukuran tidak terlalu besar.

Menyadari peluang tersebut, tidak sedikit pengusaha yang tidak hanya memproduksi keramik tetapi juga menyediakan souvenir untuk pernikahan, wisuda hingga acara besar lainnya.

Hal tersebut juga dialami oleh Nono (44), salah satu pengrajin souvenir yang juga menjual berbagai macam keramik yang diambil dari pabrik yang ada diluar kota.

Baca juga: Berhenti Produksi Keramik 5 Tahun Lalu, Nurul Buka Kerja Sama

Usahanya terdapat di salah satu toko yang tidak hanya sepanjang Jl. Haryono, Kec. Lowokwaru.

Souvenir yang dibuatnya bisa mencapai 100 buah per minggu.

Pesanan yang didapatnya selalu dikirim ke luar kota, seperti Probolonggi, Banyuwangi, dan lain-lain. Usaha ini dirintisnya bersama istri yang terlihat sedang membuat bungkusan souvenir bersama Nono.

Adapun kisaran harga souvenir/keramik tersebut mulai dari harga Rp. 3.000,- hingga ratusan ribu tergantung ukuran dan jenisnya.

Baca juga: Mengenal Suhari, Pekerja Keramik Bersama Istri dan Anak

“Souvenir kalau dipesan dalam jumlah banyak biasanya lebih murah. Sementara keramiknya diambil langsung dari pabrik yang ada di luar kota, untuk harganya mulai dari dari harga Rp. 3.000,- hingga Rp. 10.000,-.” ujarnya ketika ditemui pada Senin, (03/02).

Nono juga menambahkan ada keramik sejenis cangkir yang bisa disablon (ditulis nama dll). Cangkir yang ingin di sablon harganya mulai Rp.15.000/ 1 buahnya.

“Untuk hargacangkir yang ingin disablon bermacam-macam tergantung jenis dan ukurannya, tetapi jika eceran satunya sekitar Rp. 25.000 jika 100 buah cangkir yang ingin di sablon maka harganya Rp.15.000 sampai Rp.30.000/ 1 buahnya”, tutup Nono.

*Pewarta: Anita

Publisher: Tini Pasrin

Berhenti Produksi Keramik 5 Tahun Lalu, Nurul Buka Kerja Sama

Berhenti Produksi Keramik 5 Tahun Lalu, Nurul Buka Kerja Sama

News, keldinoyo.malangkota.go.id – Kampung Wisata Keramik Dinoyo mengalami pergolakan yang cukup signifikan setiap tahun.

Sebut saja Kampung Wisata ini berjaya pada tahun 1953. Menurut catatan, sejarah perkembangan Industri Keramik di Malang bermula tatkala LEPPIN (Lembaga Penyelenggara Perusahaan-Perusahaan Industri Departemen Perindustrian) dibentuk (1953).

Baca juga: Mengenal Suhari, Pekerja Keramik Bersama Istri dan Anak

Sekitar empat tahun kemudian, pabrik keramik Dinoyo berdiri (1957). Pabrik ini mengenalkan sistem produksi slip casting (cetak tuang) dan jiggering (putar tekan) dengan teknologi cukup modern pada zamannya.

Kemudian Pabrik keramik Dinoyo itu tutup sejak tahun 2003. Padahal pabrik yang didirikan pada tahun 1957 itu merupakan salah satu proyek percontohan.

Hal tersebut akhirnya membuat masyarakat membuka usaha home industry.

Pergolakan seperti itu ternyata terjadi juga pada pedagang. Adalah Salah satu usaha produksi keramik dinyatakan tutup sejak lima tahun lalu.

Hal itu diakui oleh pemiliknya sendiri, Nurul yang didatangi pada senin, (03/02).

“Ya benar, usaha produksi keramik ini sudah saya tutup semenjak 5 tahun lalu. Namun meskipun tidak memproduksinya sendiri seperti biasa, saya tetap menjual produk-produk yang ada.

Caranya adalah dengan bekerja sama dengan teman saya. Hal ini sebenarnya sangat disayangkan apalagi dulu usaha ini sudah mulai sejak tahun 1998 dan telah banyak dikenal orang,” ungkapnya.

Nurul menyiasati “vakumnya” produk tersebut dengan cerdas. Berkat hasil kerjasama dengan temannya, hingga kini dia tetap menjual berbagai jenis keramik dan souvenir.

Baca juga: SEJARAH DINOYO

Hasil produk dari keramik ini menjual beragam jenis dan harga. seperti souvenir mulai dari harga Rp. 3000 hingga Rp 50.000.

Tidak akan cukup menguras dompet Anda untuk mendapatkan berbagai bentuk keramik dan souvenir yang berkelas.

Ukiran-ukiran unik hingga bernuansa alami atau souvenir yang memanjakan mata bisa dibawa sebagai oleole buat keluarga atau orang terkasih.

Bahan pokok yang digunakan dalam pembuatan keramik ini yaitu tanah liat putih yang dicampur dengan bermacam bahan lainnya yang memang sudah disediakan oleh pihak Pemerintah Kota Malang termasuk dalam lembaga industri keramik.

Nurul lanjut bercerita, alasan kenapa usaha produksi keramiknya sendiri tutup, padahal sudah lama telah bergelut di bidang tersebut dan bahkan telah banyak memberikan untung yang maksimal untuk kebutuhan sehari-hari.

“Karena dulu itu pekerjanya remaja-remaja yang belum menikah, dan setelah mereka menikah tidak lagi balik bekerja. sedangkan kalau mau mencari karyawan lagi itu susah yang bisa mengerjakan pekerjaan yang telaten seperti ini,” ujarnya.

Sulit menemukan orang yang berkonsisten bekerjalah yang akhirnya membuat Nurul menyiasati agar meskipun tidak memproduksi keramik sendiri, dia bekerjasama dengan pembuat keramik lainnya.

Anda bisa menemukan kisah seru dan menarik lainnya dengan mengunjungi langsung Kampung Wisata Keramik Dinoyo di Jl. Mt Haryono 9 No.336, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Anda bisa melihat postingan kami yang lain di Fanpage FB:Kampung Wisata Keramik, Instagram: Wisata Kampung Keramik

Kami menunggu dengan hati terbuka untuk kehadiran Anda bersama keluarga, sahabat dan pasangan!

 

*Pewarta: Barika

Publisher: Tini Pasrin